Apa itu IPv6? Perbedaan IPv4 dan IPv6, Cara Konfigurasi IPv6 di Cisco Juniper dan Mikrotik
Apa itu IPv6, apa perbedaan IPv4 dan IPv6, dan bagaimana cara konfigurasi IPv6? Internet Protocol version 6 (IPv6) adalah versi terbaru dari Internet Protocol (IP) yang direncanakan untuk menggantikan IPv4 yang sudah habis. Apa itu IP? IP adalah identitas yang digunakan untuk pengalamatan komputer di seluruh dunia (internet).
IPv6 mulai dikembangkan sejak 1994 dan ditetapkan di RFC 2460 pada 1998. Kemudian kembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), lalu disempurnakan lagi pada tahun 2017 melalui RFC 8200.
Apa Perbedaan IPv4 dan IPv6?
IPv4 memiliki panjang 32 bit (total sekitar 4 miliar alamat IP yang bisa digunakan). Sedangkan IPv6 memiliki 3,4 × 1038 alamat IP yang bisa digunakan. IPv6 juga memiliki beberapa fitur tambahan seperti, built-in security, stateless address autoconfiguration, dsb. Kamu bisa lihat perbedaan lain di modul (slide) yang saya buat.
Untuk mengenal apa itu IPv6, struktur header IPv6, cara kerja neighbor discovery di IPv6, cara konfigurasi IPv6, dan hal-hal lain terkait IPv6. Saya menyarankan teman-teman sudah memahami konsep dan istilah-istilah pada IPv4 terlebih dahulu. Jika belum silakan baca artikel saya IPv4 (Internet Protocol version 4) atau belajar dari sumber referensi lain juga boleh.
Setelah kamu menguasai IPv4, silakan lanjut untuk belajar IPv6 di sini.
Kenapa kita harus belajar IPv6?
Karena cepat atau lambat, seiring pengguna internet yang semakin banyak, IPv6 pasti akan digunakan secara massal. Mengingat, di sisi lain, stok IPv4 publik dari IANA sudah habis didistribusikan ke RIR (Regional Internet Registry).
Saat ini di Indonesia memang masih jarang sekali ditemukan jaringan IPv6. Implementasi IPv6 hanya pada jaringan berskala besar seperti Data Center, Internet Service Provider dan Perusahaan, itupun baru sebagian yang mengimplementasikan IPv6.
Bahkan seluruh dunia, perkembangan IPv6 pun masih tergolong lambat.
Padahal IPv6 dibuat dengan fitur-fitur yang memudahkan implementasi, seperti pengalamatan otomatis tanpa memerlukan server (metode SLAAC - Stateless Address Autoconfiguration). Dan built-in IPSec yang bisa mengamankan komunikasi.
Implementasi di sisi service provider, data center, dan jaringan besar lainnya mungkin lebih mudah karena mereka punya perangkat yang mendukung dan memadai, serta sumber daya manusia yang ahli. Akan tetapi, untuk jaringan level menengah ke bawah mungkin masih jarang ditenemukan jaringan IPv6 yang terhubung ke internet.
Kenapa Jaringan IPv6 Jarang Ditemukan?
Dilansir dari https://stats.labs.apnic.net/ipv6. Negara yang telah mengimplementasikan IPv6 paling banyak adalah India (73,18%). Sementara Indonesia masih 0,66%, kalah dengan Malaysia yang sudah 53,27%. Sementara Singapura baru 18,90%.
Penyebab utamanya (menurut saya) adalah kita belum butuh IPv6. Website atau aplikasi yang sering kita akses (seperti sosial media, google, dll) masih bisa diakses menggunakan IPv4.
IPv4 Public dari provider di Indonesia juga masih tersedia.
Penyebab lainnya adalah pihak end user (pengguna) belum siap untuk terkoneksi ke internet secara langsung. Ya, karena dengan menggunakan IPv6 untuk terhubung ke internet, setiap perangkat harus menggunakan IPv6 GUA (sama seperti IPv4 public), artinya perangkat bisa diakses dari internet.
Sementara itu, masih banyak orang yang memahami dan mampu mengimplementasikan firewall untuk mengamankan perangkatnya sendiri.
Alasan lain, IPv6 memerlukan resource yang lebih besar dan sumber daya manusia yang menangani jaringan level menengah ke bawah masih belum familiar dengan IPv6.
Meskipun begitu, kita harus mempelajari IPv6, selain karena itu pasti akan digunakan suatu saat nanti. Pemahaman tentang IPv6 juga dibutuhkan ketikan teman-teman melakukan sertifikasi network seperti CCNA.
Download Modul IPv6 dan Cara Implementasi IPv6
Untuk membantu teman-teman belajar, saya telah membuat 4 modul (slide) berisi materi IPv6 dan 2 lab implementasi IPv6. Modul tersebut bisa kamu download melalui https://files.webiptek.com/IPv6.
Di situ, ada IPv6 Overview yang isinya pengenalan apa itu IPv6, kenapa perlu mempelajari dan mengimplementasikan IPv6, apa perbedaan IPv4 degan IPv6, dan fitur-fitur baru apa saja yang ada di IPv6.
1. IPv6 Address Representation.
Berisi tentang penulisan atau notasi IPv6, Pengertian Prefix dan Prefix-length pada IPv6, Subnetting IPv6, Penulisan URI IPv6 (IPv6 URI syntax), Konfigurasi IPv6 secara manual pada OS linux dan windows, tools ping dan tracerouter, serta IPv6 DNS record.
2. IPv6 Header Format & IPv6 Extension Header
Menjelaskan format header paket IPv6 beserta fungsi masing-masing bidang pada IPv6 header, yaitu bidang Version, Traffic Class, Flow Label, Payload Length, Next Header, Hop Limit, Source Address dan Destination Address.
Selain itu ada juga penjelasan IPv6 extension header: hop by hop options header, routing header, fragment header, authentication header, encapsulated security payload header, destination options header, mobility header, no next header.
3. IPv6 Address Types
Perbedaan Unicast, Multicast, dan Anycast.
IPv6 Unicast meliputi Unspecified Address, loopback address, Embedded IPv4 Address, Global Unicast Address (GUA), Link-lokal Address (LLA), Unique Local Address (ULA).
Struktur IPv6 GUA, IPv6 Multicast Address Format, IPv6 Solicited-Node Multicast Address, IPv6 Anycast Address.
4. Neighbor Discovery & Address Autoconfiguration
Menjelaskan tentang ICMPv6 untuk Neighbor Discovery Protocol: Router Solicitation, Router Advertisement, Neighbor Solicitation, Neighbor Advertisement, Redirect.
Selain itu terdapat juga penjelasan proses pembuatan link-local address, duplicate address detection (DAD, pengalamatan IPv6 menggunakan SLAAC, Stateless DHCPv6, dan Stateful DHCPv6.
Penjelasan DHCPv6 Operation dan Path MTU Discovery.
Lab Konfigurasi IPv6 di Jaringan SOHO dan Enterprise
Untuk labnya ada dua, yaitu implementasi IPv6 pada jaringan berskala kecil (SOHO) dan pada jaringan berskala besar (Enterprise). Kamu bisa donwload melalui https://files.webiptek.com/IPv6.
Lab tersebut diimplementasikan menggunakan perangkat Cisco, Juniper, dan Mikrotik. Untuk sisi end device: kita menggunakan sistem operasi Linux dan Windows.
Lab implementasi IPv6 pada jaringan berskala kecil (jaringan SOHO), meliputi:
- IPv6 Addressing
- IPv6 Static Routing.
- Penerapan SLAAC (Stateless Address Autoconfiguration.
- Penerapan Stateless DHCPv6 dan Stateful DHCPv6.
- 6to4 Tunneling
Kamu juga bisa melihat artikel terkait lab pertama, di link berikut:
- Cara Mendapatkan Prefix IPv6 /48 Gratis dari Tunnelbroker Hurricane Electric
- Konfigurasi 6to4 Tunneling pada Cisco, Juniper, dan Mikrotik (IPv6 over IPv4 Protocol 41)
- Cara Install Teredo di Linux untuk Mendapatkan IPv6 tanpa IPv4 Publik Statis (IPv6 over IPv4 UDP)
- Lab lainnya bisa dilihat di modul (slide) pdf, Lab 1.
Lab implementasi IPv6 pada jaringan berskala menengah ke atas, seperti perusahaan dan kampus (jaringan enterprise), meliputi:
- Dynamic Routing (OSPF dan BGP)
- Lab lainnya bisa dilihat di modul (slide) pdf, Lab 2.
Demikian artikel tentang apa itu IPv6 serta apa saja perbedaan IPv4 dan IPv6. Artikel ini akan diupdate jika Lab 2 telah selesai.
tags: ipv6 address, ipv6 adalah, apa itu ipv6, apa itu ipv4 dan ipv6, perbedaan ipv4 dan ipv6, apa itu ipv4 dan ipv6, ip versi 6, contoh ipv6, ipv6 berapa bit, ipv6 pdf, download modul ipv6, cara setting ipv6, konfigurasi slaac ipv6 cisco, konfigurasi slaac ipv6 mikrotik, konfigurasi slaac ipv6 juniper, konfigurasi dhcpv6 cisco, konfigurasi dhcpv6 mikrotik, konfigurasi dhcpv6 juniper, konfigurasi ospf ipv6, konfigurasi ospf ipv6 mikrotik, konfigurasi ospf ipv6 cisco, konfigurasi ospf ipv6 juniper, konfigurasi ospfv3 mikrotik, konfigurasi ospfv3 cisco, konfigurasi ospfv3 juniper, konfigurasi bgp ipv6, konfigurasi bgp ipv6 mikrotik, konfigurasi bgp ipv6 cisco, konfigurasi bgp ipv6 juniper.